Prinsip Gilanya Bob Sadino Yang Memotivasi Kita Para Pengusaha
Indonesia kehilangan salah satu pebisnis tergigih yang pernah
ada di negeri ini. Bob Sadino, pebisnis nyentrik yang dikenal sebagai pemilik
jaringan usaha Kemfood dan Kemchick wafat di Rumah Sakit Pondok Indah setelah 1
tahun melawan komplikasi penyakitnya. Bob Sadino yang juga kerap disapa dengan
“Om Bob” meninggalkan tak hanya legacy bisnis raksasa,
melainkan juga berbagai pelajaran penting dalam mengarungi dunia usaha.
Walau
kini sudah tak lagi ada di dunia, pelajaran dari Bob Sadino tak pernah usang
untuk kembali dibuka. Di artikel ini info info kampret akan
mengulas prinsip hidup Bob Sadino yang terbukti telah sukses membawanya
mencapai kesuksesan. Bukan tidak mungkin prinsip tersebut juga bisa kamu
terapkan ‘kan?
1. Saat orang Ribut Dengan Target yang
Dicanangkan, Bagi Bob Sadino Perjalanan Menuju Sukses Justru Tidak Perlu
Memiliki Tujuan
“Dengan adanya
tujuan, maka seseorang hanya tertuju pada satu titik yang namanya tujuan. Dia
tidak akan berusaha untuk mendapatkan hasil yang melebihi titik tersebut.
Padahal potensi setiap orang sangat mungkin melewati titik tersebut. Jadi
sayang dong kemampuan saya, bila harus dipaku oleh tujuan.”
2. Rencana Adalah Bencana Bagi Bob Sadino.
Dalam Bisnis Oom Bob Selalu Menekankan Prinsip
“Mengalir Saja”
“Rencana itu cuma berlaku buat mereka yang
belajar manajemen. Dari A, B, C, D, sampai Z. Padahal dalam bisnis tidak ada
yang seperti itu, bisnis tidak mungkin lurus dan runut saja. Tapi sayangnya di
sekolah kita sudah terlalu sering diajarkan bikin rencana. Padahal rencana itu
racun, bencana!”
3. Walau Terlahir Sebagai Orang Berada Bob Tidak Mau Berleha-leha. Jadi Kuli Bangunan, Supir Mobil Sewaan, Sampai Pedagang Telur Pernah Dilakoninya
Bob Sadino memang lahir dari keluarga yang cukup berada. Saat
ayah dan ibunya meninggal, seluruh warisan keluarga jatuh ke tangan Bob sebagai
anak bungsu karena kakak-kakaknya yang lain sudah dianggap cukup mampu. Tapi
hidup sebagai anak orang kaya tidak menjadikan Bob manja. Dia memilih berkelana
keliling dunia dengan setengah uang warisan yang dimilikinya.
Bob
sempat terdampar selama 9 tahun di Belanda untuk bekerja sebagai karyawan di
sebuah perusahaan pelayaran. Sepulangnya ke Indonesia Bob banting setir jadi
pengusaha Mobil Mercedes sewaan, dengan ia sendiri sebagai sopirnya. Sebuah
kecelakaan yang dialami membuatnya kehilangan Mercedes kesayangannya sehingga
otomatis kehilangan modal.
Dengan
kondisi sudah punya anak istri, Bob yang kondisi ekonominya terpuruk akhirnya
memilih jadi tukang batu dengan upah hanya Rp 100,00 per hari. Barulah setelah
itu ia bertemu dengan kolega lama yang menyarankannya berbisnis telur ayam
negeri. Keberhasilan Bob tentu tidak bisa dilepaskan dari kegigihannya
berusaha. Ia tidak mau duduk manis dengan uang warisan dari orang tuanya yang
sebenarnya sudah cukup dari cukup jumlahnya.
4. Jangan Pernah Cari Untung dan Keberhasilan Dalam Bisnis. Kalau Mau Berhasil Justru Kamu Harus Mencari Kegagalan dan Kerugian!
“Orang sudah terlalu terbiasa berpikir secara
linier. Kalau mau usaha, pasti mencari untung; mencari berhasil. Padahal dalam
usaha itu ya pasti ada rugi dan gagal toh? Bagi kamu yang mau berhasil, justru
cari kegagalan sebanyak-banyaknya. Sebab keberhasilan itu hanyalah sebuah titik
di puncak gunung kegagalan.”
5. Kalau Mau Usaha Itu Ya Lakukan Saja. Urusan Hitung-hitungan Tak Usah Dipikirkan
Menurut Bob terlalu banyak orang pintar, lulusan Sarjana, yang
urung membuka usaha karena terlalu banyak perhitungan. Bob amat menghindari
terjebak dalam kukungan prediksi yang membuatnya tak segera melakoni apa yang
jadi keinginannya.
Baginya
usaha itu tentang melakukan apa yang harus dilakukan, secepat yang ia bisa
dengan sumber daya yang dimilikinya.
“Kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak
mikir membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. Padahal yang penting
adalah action!”
Di sini pula jawaban Bob tentang sudut pandangnya pada untung-rugi jadi lebih masuk akal:
“Kalau kita mencari untung duluan, usaha belum tentu dilakukan karena takut rugi. Tapi kalau mencari rugi, usaha pasti dilakukan karena ga takut untung.”
6. Kuliah Hanya Akan Mengajarkanmu Untuk Tahu. Tapi Bagi Bob Jalanan yang Mengajarkannya Untuk Bisa Jadi Perasa
“Teori adalah sebuah informasi basi.”
Begitu ujar Bob ketika dalam suatu kesempatan ditanya mengenai pendapatnya soal bangku kuliah. Dalam berbagai seminar yang diberikannya Bob dengan lantang mengatakan bahwa kuliah adalah sebuah kesia-siaan. Bob bahkan dengan keras berkata bahwa kuliah sama dengan memasukkan sampah ke otakmu. Pendapatnya tentang mahasiswa yang ber-IPK tinggi juga tak kalah pedas.
“Kalau mahasiswa IPK nya sudah 3 koma itu alamat jadi karyawan saja lah. Kalau mau jadi pengusaha, IPK jeblok saja. Karena dengan begitu mau tak mau kamu akan ditolak perusahaan dan terpaksa membuka usaha sendiri.”
7. Kemfood dan Kemchick Adalah Bukti Kecerdikan Bob Melirik Peluang Usaha. Menciptakan Pasar Sendiri Adalah Cara Terampuh Untuk Berhasil Sebagai Wirasusaha
Saat Bob memulai usaha ternak ayam petelurnya Bob sempat dicibir sebagai “orang gila” karena dianggap tak akan berhasil. Saat itu pasar telur dalam negeri memang masih didominasi oleh telur ayam kampung yang terkenal lama proses produksinya. Atas bantuan seorang kolega lama yang iba atas kondisi ekonomi Bob yang terpuruk, Bob pun memulai bisnis ternak telur ayam negeri dengan target pasar orang asing di sekitar Kemang.
Tindakan yang dianggap “gila” oleh kebanyakan orang ini sebenarnya merupakan sebuah langkah yang cerdik. Telur ayam dan berbagai daging olahan merupakan panganan konsumsi utama orang asing yang masih belum bisa dipenuhi demand-nya oleh produsen yang ada saat itu. Terlebih fasihnya Bob dan sang istri dalam berbahasa Inggris membuat pelanggan ekspatriat mereka merasa nyaman.
Karena kegigihan dan pelayanan primanya, perlahan bisnis Bob pun berkembang pesat. Kini Kemfood dan Kemchick telah punya nama besar di antara pelanggan setianya. Tak hanya berkecimpung di daging olahan saja, Bob Sadino pun melirik usaha sayuran holtikultura sebagai pengembangan bisnisnya. Gila dan tidak sesuai trend semua ‘kan? Tapi berhasil!
8. Walau Sudah Berhasil Bob Selalu Menekankan Pada Calon Pengusaha Untuk Jadi Dirinya Sendiri. Jangan Pernah Jadi Mesin Fotokopi, Sesukses Apapun Orang yang Ingin Kamu Fotokopi
Sejak awal kemunculannya Bob dikenal dengan penampilannya yang nyentrik. Selalu mengenakan celana pendek dan berkemeja sederhana. Keunikannya ini bahkan membuat Bob sempat diusir dari gedung DPR karena mengenakan celana pendek. Seperti biasa, Bob pun hanya menjawabnya dengan kelakar
“Mending mana? Saya pakai celana pendek tapi beli pakai uang sendiri atau celana panjang tapi pakai uang rakyat? Hahahahaha.”
Nilai menjadi diri sendiri memang amat Bob junjung tinggi. Ia tidak ingin menjadi fotokopi siapapun dalam menjalani hari. Prinsip ini juga yang ditekankan Bob pada mereka yang ingin menuai kesuksesan seperti dirinya,
“Saya tidak pernah mau membagikan kunci sukses saya. Karena sekali lagi, semua itu ya mengalir saja. Lagipula kalau orang meniru saya, apa bedanya mereka dengan mesin fotokopi? Hina sekali jadi fotokopinya Bob Sadino. Kalau ada orang yang bertanya pada saya, saya bilang,Ya jalankan saja. Alami saja pengalaman yang Anda alami.”
9. Sampai Akhir Nafasnya Bob Sadino Tetap Hidup Sederhana Sebagai Manusia. Ia Tak Pernah Merasa Lebih Dari Orang-Orang di Sekitarnya
Sampai akhir hayatnya Bob menjalani hidup tetap dengan prinsip apa adanya. Pakaian dan penampilan tetap sederhana, khas malah dengan celana pendeknya. Rumahnya yang 2 hektar juga disebut sebagai memanfaatkan apa yang ada. Rumah itu merupakan eks-kebun Bob Sadino yang tidak terpakai, hingga dimanfaatkan sebagai rumah.
Bukan cuma soal gaya hidup. Bob pun dikenal sebagai atasan yang amat memanusiakan bawahannya. Tidak ada pegawai Kemchick dan Kemfood yang ia “comot” dari tengah, semua ia proses dari bawah agar tidak menimbulkan kecemburuan.
Di masa-masa akhir hidupnya Bob bahkan sudah malas menenteng titel “pengusaha.” Ia memilih menyebut dirinya sebagai pengangguran saja.
“Saya hanya penganggur. Tapi saya bisa ekspor ribuan ton ke Jepang. Saya punya kemchick sebagai supermarket, kemfood untuk daging olah dan saya punya 1.600 orang yang bekerja di perusahaan saya. Mau ngapain lagi saya? Jadi saya nganggur.”
Selamat jalan Oom Bob Sadino. Terima kasih telah mengajarkan bahwa menjadi pengusaha itu sebenarnya sederhana. Dan sesukses apapun kita, ternyata kita tak boleh lupa untuk jadi manusia yang selalu setia pada akarnya.
Until we meet again, Oom….
Comments
Post a Comment